MANAJEMEN OPERASIONAL GLOBAL
“BURGER KING”
Di susun oleh :
1.
Chalesta Nurul Kamelia (1M121800)
2.
Dara Meilindilita Mayuri (1M121803)
3.
Deni Lukita Bintari (1M121804)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keahlian, Komitmen dan Membangun
Kembali Modal sebuah Bisnis
Burger
King membuka restoran pertamanya pada tahun 1954. Selama bertahun-tahun, Burger
King tumbuh menjadi ikon sebuah merek di Amerika yang dianggap mempunyai
keunggulan yang berkualitas dan membanggakan, sehingga Burger King mampu untuk
membuka outlet di semua lima puluh negara bagian di Amerika dan lebih dari 60
negara di seluruh dunia.
Tapi pada tahun 2002, Burger King mengalami
kesulitan. Perusahaan ini siap untuk kehilangan tempatnya sebagai jaringan
restoran hamburger nomor dua di Wendy’s (Wendy's adalah jaringan restoran dan franchisee
makanan internasional yang mengkhususkan dalam hamburger). Terlepas dari
kenyataan bahwa pengunjung lebih suka makanan Burger King dari pada yang lainnya,
hampir seperempat dari perusahaan yang bergerak di bidang restoran sedang
mengalami kesulitan keuangan. Pendapatan dan laba pergerai jatuh, seingga
mendorong hubungan perdebatan antara perusahaan dan franchisee.
Di
bawah kepemilikan Diageo (konglomerat English), pemilik franchisee menjadi
semakin gelisah. "Merek kami terpinggirkan karena bersaing dengan
perusahaan minuman keras," kata Julian Josephson, ketua Asosiasi Waralaba
Nasional (dan pemilik 10 franchisee Burger King) kepada The Houston Chronicle
pada tahun 2002. Burger King "tanpa diragukan lagi adalah merek yang
terpinggirkan atau tergeser karena Diageo."
Menghidupkan
Kembali Kesehatan Perusahaan
Pada
bulan Desember 2002, Texas Pacific Group (TPG), bekerjasama dengan Bain Modal
dan Goldman Sachs, membeli jaringannya sebesar $ 1,5 miliar dari Diageo. Para pemilik
modal swasta mengakui bahwa pada dasarnya kesehatan perusahaan Burger King yang
menderita disebaBurger Kingan karena kurangnya perhatian dari perusahaan induk
yang sedang berfokus pada bisnis lain. Pemilik baru menginvestasikan waktu,
uang dan sumber daya di dalam perusahaan, memperkenalkan manajemen baru,
menyelamatkan franchisee, meningkatkan layanan pelanggan dan memperkuat operasi
internal dan semangat kerja.
Penyelamatan
Masalah Keuangan Franchisee
Di
bawah pemilik baru, Burger King bekerjasama dengan kreditor untuk membantu permasalahan
di dalam franchisee. Pada tahun 2006, jumlah restoran yang mengalami kesulitan keuangan
berada pada angka 60 dari 2.700, terjadi pengurangan sebesar 99 persen.
Perusahaan juga membantu franchisee untuk mendapatkan pembiayaan guna
merenovasi restoran. Upaya ini secara signifikan memulihkan hubungan dengan franchisee.
Pemilik
baru Burger King bekerjasama dengan manajemen untuk mengurangi lebih dari 30
persen rata-rata waktu tunggu pelanggan, yaitu menjadi hanya di bawah 2,5 menit
dan meningkatkan akurasi untuk melayani pengunjung yang pada saat ramai.
Tujuh
puluh persen dari bisnis Burger King berasal dari jalur drive-through, sehingga
ditambahkan lebih banyak jalur dan peralatan untuk mempersiapkan makanan juga ditingkatkan.
Perusahaan
meningkatkan komunikasi internal dan karyawan ditawari untuk menerima tantangan
dan peluang yang lebih untuk mendapatkan pengakuan. Semangat kerja karyawan ditingkatkan,
penurunan perputaran, dan perusahaan mulai menambah karyawan. Di bawah kepemilikan
pribadi, Burger King US penjualan meningkat setara dengan delapan kuartal
berturut-turut, dan rata-rata penjualan per restoran naik 11 persen. Perusahaan
juga mulai membangun restoran kecil, yang mengurangi biaya konstruksi sekitar
25 persen.
Perubahan
yang Luar Biasa
Mei
2006, pemegang saham swasta perusahaan memutuskan untuk mempublikasikan Burger
King di Bursa Efek New York dengan simbol pencarian BKC. Setelah empat tahun di
bawah manajemen pemegang saham swasta :
· 98
persen restoran sehat secara finansial
· Total
pendapatan tumbuh $ 2.05 milyar pada tahun 2006 dari $ 1.66 milyar pada tahun
2002
· Rata-rata
penjualan tahunan di AS dan Kanada tercatat mencapai $1.2 juta
· Penjualan
di AS dan Kanada mengalami pertumbuh sebanding dengan sembilan kuartal
berturut-turut
· Laba
bersih mencapai $ 27 juta
· Utang
berkurang dari $ 1,3 milyar menjadi $ 285 juta
Prospek
: Rencana ekspansi di AS dan 60 negara lainnya
Saat
ini, BKC mengoperasikan lebih dari 11.200 restoran dan memperluas outletnya di
seluruh 50 negara bagian dan lebih dari 60 negara. Pendapatan untuk tahun
fiskal 2007 mencapai $ 2.23 juta atau sembilan persen di atas tahun 2006.
EBITDA untuk fiskal 2007 tumbuh $397 juta atau 33 persen di atas tahun 2006.
Pada tanggal 15 Maret 2007, BKC membayar dividen kuartalan untuk pertama
kalinya sejak go public dan telah membuat dua tambahan kuartalan dividen sejak
saat itu. Penjualan di AS dan Kanada sebanding dengan pertumbuhan untuk tiga
belas kuartal berturut-turut.
Sekitar
90 persen dari restoran BKC dimiliki dan dioperasikan oleh franchisees independen,
banyak dari operasi mereka milik keluarga yang telah menjalani bisnis selama
beberapa dekade. Penjualan rata-rata restoran pada tahun 2007 secara global mencapai
$ 1.193 juta. Tahun 2007, perusahaan membuka 441 stores baru, meningkat 26
persen dari tahun sebelumnya.
Perusahaan
bermaksud untuk mempercepat momentum ini. Tim kepemimpinan difokuskan pada
peningkatan pertumbuhan pendapatan tahunan rata-rata enam sampai tujuh persen
dan meningkatkan pertumbuhan laba bersih hingga 20 persen pada tahun-tahun mendatang.
Para
pemegang saham swasta tetap mempertahankan saham 56 persen di Burger King.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
lokasi penyebaran Burger King?
2. Bagaimana
Manajemen Rantai Nilai dan Manajemen Rantai Pasokan yang diterapkan di Burger
King?
3. Bagaimana
cara Burger King menerapkan saluran distribusinya ke seluruh jaringan
restorannya?
4. Strategi
bisnis seperti apa yang diterapkan oleh Burger King?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui lokasi penyebaran Burger King.
2. Untuk
mengetahui cara Burger King dalam menerapkan Manajemen Logistik dan Rantai
Pasokan.
3. Untuk
mengetahui saluran distribusi Burger King ke seluruh jaringan restorannya
4. Untuk
mengetahui perubahan yang dilakukan Burger King agar berhasil dalam
menyelamatkan bisnisnya
. . Untuk mengetahui strategi bisnis seperti yang diterapkan oleh Burger King.
. . Untuk mengetahui strategi bisnis seperti yang diterapkan oleh Burger King.
0 komentar:
Posting Komentar